Misteri yang belum terungkap terjadi di terminal 1C Bandara Soekarno Hatta. Batavia Air kan selama ini nempatin terminal 1C (dulu pernah di 1B sebelum akhirnya pindah ke 1C). Selain Batavia Air, udah ada sejumlah maskapai yang dulunya pernah di terminal 1C yang bermasalah, dan bahkan dicabut ijinnya oleh Pemerintah:
1. Adam Air
Tentu agan-agan udah tahu kalo Adam Air sejak berdirinya di tahun 2003, selalu menempati terminal 1C. Dan sekitar tahun 2006 dan 2007, banyak masalah yang menimpa maskapai ini. Mulai dari pesawat jurusan Jakarta - Makassar yang "nyasar" sampai mendarat di Bandara NTT, sampe yang paling tragis ya pesawat Adam Air jurusan Jakarta - Manado via Surabaya yang "hilang" (belakangan diketahui jatuh di perairan Majene, Sulawesi).
2. Linus Air Linus
Air adalah maskapai nasional yang melayani rute ke beberapa kota, terutama Pekanbaru dan sekitarnya. Waktu itu Linus masih menggunakan pesawat kecil seperti BAe 146-200. Akan tetapi karena sepertinya kalah bersaing dengan maskapai lain dan kesulitan likuiditas, Linus Air pun menghentikan operasionalnya pada tahun 2009
3. Star Air
Star Air juga merupakan maskapai yang lahir pada waktu "booming" industri penerbangan sekitar tahun 2002. Akan tetapi Star Air juga mengalami masalah keuangan dan akhirnya dicabut lisensinya oleh Pemerintah di tahun 2008 karena sudah tidak beroperasi lagi. Selain maskapai-maskapai di atas, juga ada sejumlah maskapai yang pernah atau masih ada di terminal 1C, tetapi juga pernah bermasalah atau kurang berkembang, antara lain: 1. Mandala Air Mandala memang tidak pailit atau ditutup, tetapi nasib Mandala juga nyaris sama seperti Adam Air. Sejak dahulu menempati terminal 1C, Mandala sempat kena banyak masalah, seperti Pesawat Mandala yang jatuh di dekat bandara di Medan dan menewaskan seluruh penumpang, termasuk Gubernur Sumatera Utara waktu itu. Untungnya Mandala dibeli Tiger Airways dan sejak pindah ke terminal 3 sekarang udah lumayan lah... 2. Citilink Maskapai ini memang masih beroperasi sampai sekarang. Akan tetapi perkembangannya naik turun dan sering rugi. Untung sekarang anak perusahaan Garuda ini dibantu habis-habisan sama Garuda sehingga udah mulai eksis lagi, dengan tagline yang lebih "smart" dan "fresh". Tapi beneran deh, kalo itu ga dibantu, Citilink juga udah jadi almarhum kaya Adam Air 3. Riau Airlines Maskapai asar Riau (Pekanbaru) ini berdiri di tahun 2002. Memang pusat kantor Riau Airlines ada di Pekanbaru, tetapi di Jakarta mereka menempati terminal 1C. Riau Airlines sempat mengalami masalah keuangan yang cukup parah di tahun 2008 sehingga menghentikan operasionalnya sementara. Untungnya Riau Airlines kembali beroperasi di tahun 2011.
4. Airfast
Airfast adalah maskapai yang memiliki rute terutama ke Papua. Pelanggan utama maskapai ini umumnya adalah perusahaan-perusahaan besar di Papua, seperti Freeport (soalnya ane pernah pas dulu daftar Freeport, mau dikasih kesempatan ke sana naik Airfast, tapi ane nolak karena gajinya ga cocok). Cuma ya itu, sampai sekarang perkembangannya stagnan, padahal katanya pesawatnya lumayan bagus.
5. Kalstar Aviation
Kalstar ini adalah maskapai yang kebanyakan tujuannya dari Jakarta adalah ke kota-kota di Kalimantan seperti Sampit, Pangkalan Bun, Samarinda, dan Pontianak. Karena berfokus hanya di Kalimantan, Kalstar pun kalah bersaing dengan maskapai lainnya dan kurang berkembang. Akan tetapi mungkin saja karena mengincar pasar yang kurang populer, Kalstar bisa menguasai pangsa pasar di kota-kota Kalimantan.
6. Trigana Air
Mirip dengan "saudaranya" yaitu Kalstar, Trigana Air juga membidik pangsa pasar di Kalimantan seperti Berau, Ketapang, Pangkalan Bun, dan Banjarmasin. Akan tetapi karena memang pangsa pasar kota-kota itu tidak sebesar kota-kota besar lainnya, Trigana Air cukup sulit mengembangkan bisnis mereka. Pernah kejadian, di Solo waktu itu diiklankan bahwa akan dibuka penerbangan langsung setiap hari dari Solo ke Kalimantan (lupa nama kotanya), eh ternyata selang beberapa bulan kemudian rute tersebut sudah tidak ada kabarnya lagi
7. Aviastar
Aviastar juga mirip dengan "saudara-saudaranya" seperti Kalstar dan Trigana Air. mengandalkan pesawat-pesawat berbaling-baling, Aviastar mencoba eksis dengan mengincar rute-rute ke kota-kota di Kalimantan seperti Banjarmasin. Akan tetapi karena pesawat mereka kalah bersaing dengan maskapai besar, kemungkinan untuk berkembang pun rasanya sangat sulit. KESIMPULAN: Kebanyakan maskapai yang pernah atau saat ini berada di Terminal 1C bandara Soekarno Hatta memang pernah bermasalah, ataupun sulit untuk berkembang. Entah karena memang posisi terminal 1C yang nggak bawa hoki, atau memang karena sewa 1C cukup murah jadi banyak maskapai kecil yang bertempat di sana.
Posting Komentar